Destinasi wisata cagar budaya “Sendratari Ramayana” menjadi salah satu obyek wisata yang menjadi pelengkap setelah mengunjungi candi Prambanan. Selain menjadi pelengkap, destinasi ini menjadi objek pembelajaran terkait legenda yang mendasari latar belakang dari candi Prambanan.
Sendratari ramayana merupakan pertunjukan yang mengangkat cerita Ramayana dengan menggabungkan tari dan drama tanpa dialog. Pemilihan sendratari sebagai penutur cerita atau biasa disebut wiracarita karena sendratari mengutamakan gerak-gerak penguat ekspresi sebagai pengganti dialog, sehingga diharapkan penyampaian wiracarita Ramayana dapat lebih mudah dipahami dengan latar belakang budaya dan bahasa penonton yang berbeda.
Sendratari Ramayana sudah menjadi ikon wisata cagar budaya di Prambanan yang layak dinikmati dengan sejuta pesona tarian yang elok dipandang mata. Pengunjung yang data berkunjung tidak hanya dari masyarakat setempat, justru orang-orang dari luar Indonesia yang mendominasi kursi penonton di sendratari Ramayana sehingga dari pihak pengurus juga melengkapi sambutan pada penonton serta naskah yang menjadi acuan alur cerita Ramayana dengan bahasa Inggris.
Sendratari Ramayana dikelola oleh Unit Pengelola Cagar Budaya Daerah Operasi Pramabanan, buka setiap hari mulai pukul 9 pagi hingga pukul 11 malam, tersedia Guide (pemandu) yang siap menjelaskan mengenai sejarah dan seluk-beluknya.
Laila, pemandu wisata setempat menjelaskan, sejarah Sendratari Ramayana dibuat tidak lepas dari cerita Ramayana yang sudah tidak asing di Indonesia. Panggung sendratari Ramayana dibangun sebagai tempat untuk memberikan pertunjukan seni dengan kearifan lokal sekaligus memberikan pemahaman terhadap pengunjung yang telah mengunjungi candi Prambanan yang menjadi obyek utama di Prambanan.
“Panggung ini dibangun memang sengaja untuk memberi penjelasan atas cerita Ramayana yang berkaitan dengan candi pramabanan, sehingga pengunjung paham dengan legenda yang mendasari dari candi Prambanan yang telah dikunjungi, sekaligus memberikan pertunjukan seni yang mengandung unsur budaya Indonesia” jelasnya, Selasa (10/7/2018).
Menurutnya, sendratari menjadi pilihan yang tepat untuk menjelaskan cerita yang mendasari dari obyek wisata candi prambanan dengan menggunakan kekuatan gerakan ekspresi dan meminimalisir dialog, sehingga menjadi alternatif untuk memberikan pemahaman kepada audiens atau penonton dengan latar belakang yang berbeda-beda.
“Penonton di panggung Ramayana ini sangat beragam sekali, bahkan tidak jarang wisatawan mancanegara justru mendominasi, jadi sendratari menjadi pilihan tepat,” terangnya.
Itulah gambaran dari sendratari Ramayana yang berusaha untuk memberikan wadah serta mengajak bagi masyarakat untuk tetap menjaga budaya yang terdapat di Indonesia dan saat ini generasi sekarang tinggal mewarisinya sebagai bagian dari perjalanan panjang sebuah bangsa bernama Indonesia. Dengan mengenal sejarah, generasi sekarang dapat memetik hikmah dari cerita masa lalu nenek moyang, untuk membangun Indonesia yang makmur, jaya, aman, tenteram dan damai.
Share This Article :